Ulasan Ravenswatch By Gaming Gacor

 

Ulasan Ravenswatch By Gaming Gacor

Gaming Gacor — Rasanya seperti sudah bertahun-tahun sejak saya pertama kali mencoba Ravenswatch saat game ini memasuki early access (padahal baru sekitar satu setengah tahun yang lalu), dan kembali memainkannya sekarang membuktikan bahwa model early access kadang memang sangat berharga. Curse of the Dead Gods sudah membuat saya jadi penggemar Passtech Games, sebuah roguelike dungeon crawler isometrik yang bisa dibilang punya sedikit kesamaan dengan Hades, tapi tetap terasa seperti entitas yang sepenuhnya unik.

Bahwa Ravenswatch berasal dari studio yang sama langsung terasa. Gaya visualnya memukau, dengan atmosfer suram yang berhasil disampaikan melalui grafis cerah dan kartun, model karakter yang chunky, serta pertarungan yang sangat cepat.

Cerita Ravenswatch berlatar di tanah mistis Reverie, yang telah diserang oleh mimpi buruk yang ingin merusak dan mengendalikan dunia ini. Sebagai respons, sekumpulan pahlawan legendaris dipanggil untuk mengalahkan Sang Penguasa Mimpi Buruk. Pahlawan-pahlawan ini antara lain Beowulf yang kekar, Pied Piper dari Hamlin (yang gaya permainannya mengubah game ini menjadi twin-stick shooter yang responsif), Ratu Salju yang bisa membekukan musuh dan meluncur di atas salju, serta Scarlett (si Gadis Berkerudung Merah), yang di sini digambarkan sebagai petarung pisau yang gesit dan juga sebagai werewolf besar yang muncul ketika siklus siang-malam game ini beralih ke malam.

Setiap permainan berlangsung selama empat hari dan malam yang terus berjalan, tidak peduli apa pun yang Anda lakukan. Dalam waktu itu, Anda harus melawan pasukan mimpi buruk, mengumpulkan Dream Shards untuk membeli mata uang dari Sandman. Passtech berhasil menyelipkan banyak karakter terkenal dari dongeng atau mitologi, termasuk Aladdin, Tiga Babi Kecil, bahkan Sun Wukong, yang membuat dunia game ini terasa kaya dan penuh misteri.

Namun, kelemahannya adalah kurangnya cerita yang lebih mendalam, padahal ada ruang untuk itu. Anda memang membuka entri grimoire yang memberi sedikit latar belakang tentang tiap karakter, tetapi tidak ada cutscene cerita atau dialog yang menambah kedalaman narasi. Misi sampingan ada, tetapi hanya sebagai pengalih perhatian dan hadiah tambahan dalam perjalanan mengalahkan Sang Penguasa Mimpi Buruk.

Meski begitu, karakter-karakter dalam game ini terasa sangat beragam, dengan berbagai serangan kuat yang memiliki cooldown, serta kolam bersama “raven feathers” yang berfungsi sebagai nyawa tambahan — hal yang jarang ditemukan di roguelike. Memiliki raven feathers mengubah cara Anda bermain, karena Anda bisa memilih untuk mengorbankan nyawa tambahan demi menyerang elit atau bos yang sulit, tanpa khawatir merusak upaya keras Anda dengan satu gerakan berisiko.

Setiap kali Anda naik level, Anda akan mendapat buff dengan tiga pilihan. Game ini tidak berbasis ruangan seperti Curse of the Dead Gods, melainkan setiap area bisa dijelajahi secara bebas — meskipun kehadiran waktu yang terus berjalan menambah rasa urgensi dalam permainan. Selalu ada manfaat untuk terus bertarung hingga menemukan ikon peta, karena Anda mungkin akan menemukan karakter yang membutuhkan bantuan atau item ajaib untuk mempercepat kemajuan Anda. Semakin banyak yang Anda temukan, semakin banyak yang akan muncul di drop pool di kemudian hari.

Satu hal yang pasti, Ravenswatch tidak pernah melambat. Bukan berarti game ini terus-menerus tanpa henti, tapi Anda jarang punya waktu untuk bersantai. Jika bermain dengan teman (bisa hingga empat orang), aksi permainan sangat intens namun tetap halus dan indah untuk dilihat. Anda bisa membuka karakter tambahan seiring dengan perkembangan permainan, yang membuka banyak kombinasi pahlawan dan gaya bermain yang berbeda.

Jika ada kekurangan (meskipun sulit menyebutnya kekurangan), Ravenswatch akan terasa kurang menyenangkan saat dimainkan solo. Bermain solo tentu masih menyenangkan, tapi penggunaan raven feathers yang bebas tidak cukup menyeimbangkan kesulitan. Semua keterampilan yang berada dalam cooldown bisa membuat Anda kesulitan saat membutuhkan kendali atas banyak musuh, bahkan Beowulf pun tidak mampu menahan banyak serangan langsung sebelum terjatuh. Ada sedikit penyembuhan melalui bola hijau atau saat Anda naik level, tetapi jumlah musuh yang sangat banyak bisa membuat Anda kewalahan.

Namun, saat dimainkan bersama teman atau orang asing, Ravenswatch benar-benar menyenangkan. Tampilan yang memukau, gameplay yang responsif dan halus, serta banyaknya variasi yang mendorong Anda untuk terus kembali mencoba pahlawan baru atau item tambahan, membuat game ini menjadi rilisan luar biasa dari Passtech Games dan sebuah roguelike multiplayer yang benar-benar hebat.

Komentar

Postingan Populer